Menyulap limbah jerami menjadi energi alternatif dilakukan oleh dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Mereka adalah Mokhammad Faridl Robitoh dan Ria Mardiana yang menuangkan inovasi mereka dalam karya berjudul "Integrasi Produksi Bio-etanol dari Jerami Padi dan Produksi Bio-metana dengan Memanfaatkan Kembali Finase sebagai Suplai Energi di Indonesia".
"Sudah saatnya Indonesia menggunakan energi alternatif yang ramah lingkungan dan sustainable sebagai pengganti energi berbahan bakar fosil," ucap Faridl, seperti dikutip dalam Okezone.com, Selasa (30/12).
Faridl menjelaskan, energi buatan mereka dapat digunakan sebagai pembangkit listrik dan bahan bakar. Hal ini merupakan energi alternatif dengan inovasi baru, karena dalam sekali proses dapat menghasilkan dua energi baru yang memiliki manfaat berbeda.
Dia melanjutkan, bioetanol dari jerami dibuat dengan menggunakan metode hidrolisa enzimatik, fermentasi, dan destilasi. Hasil akhir destilasi inilah yang menjadi Bio-etanol, sedangkan hasil sampingannya dipakai untuk memproduksi Bio-metana mengunakan metode digesti anaerobik. Hasil kedua proses ini menjadi sebuah sirkulasi energi berkelanjutan.
Berkat inovasi ini, mereka bisa meraih prestasi dalam Indonesia Chemical Engineering Event (I-Challenge) 2014. Dalam kompetisi yang dihelat Program Studi Teknik Kimia (PSTK) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) itu, mereka berhasil meraih juara ketiga dan tim lainnya meraih juara pertama.
Dua mahasiwa ini berharap agar inovasi mereka dapat diterapkan langsung oleh masyarakat. Keduanya pun berencana mengembangkan penelitian tersebut dan mempresentasikannya di forum sekelas konferensi Internasional.
0 comments:
Post a Comment